Tentunya Sahabat lightHOUSE tahu,
manusia membutuhkan kalori sebagai sumber tenaga sehari-hari. Untuk memenuhi
kebutuhan kalori, karbohidrat menjadi sumber utamanya. Sebagai orang Indonesia,
pemenuhan karbohidrat biasanya dari nasi.
Belakangan nasi dijadikan kambing hitam
saat berat seseorang meningkat. Banyak yang menghindari nasi kala sedang dalam
program diet. Sebagai ganti nasi, mereka mencari sumber karbohidrat lain
seperti roti dan mi. “Jika Anda pantang nasi, tapi tetap menyantap mi dan roti,
mana bisa turun berat,” kata dokter spesialis gizi dari klinik lightHOUSE, dr.
Eva Kurniawati, M. Gizi, SpGK.
Mengganti Nasi dengan
Roti atau Mi???
Banyak orang beranggapan, kalori pada mi
atau roti lebih sedikit daripada kalori pada nasi. Padahal, tidaklah demikian.
Dalam 100 gr nasi putih terdapat sekitar 175 kalori, sedangkan sebungkus mi
instan seberat 65 gr mengandung sekitar 300 kalori. Artinya, sebungkus mi
instan sama saja dengan tiga kali lipat nasi putih. Itu baru perbandingan
kalorinya, kalau dari segi nutrisi tentunya kita tahu mana yang lebih sehat. Mi
instan mengandung bahan pengawet dan zat kimia lain.
Lalu bagaimana dengan roti? Berikut
perbandingan kandungan nutrisi dalam roti sebagai makanan sumber karbohidrat :
- Dua lembar roti tawar putih mengandung 188 kalori, protein 5,6 gr, lemak sebesar 1 gr dan serat 2,4 gr.
- Satu buah roti manis ukuran sedang ditambah isi 2 sdm selai cokelat dengan total berat 80 gr, mengandung 227 kalori, protein 6 gr, lemak sebanyak 3,4 gr, dan 2 gr serat.
Rata-rata orang belum merasa kenyang
jika hanya mengonsumsi satu tangkup (dua helai) roti tawar isi. Alhasil, asupan
kalori yang masuk lebih besar dari konsumsi nasi putih.
Karena itulah, jika
sedang menjalankan diet, sebaiknya jangan mengganti nasi dengan sumber
karbohidrat seperti mi atau roti karena kalorinya sangat tinggi, tapi
nutrisinya sedikit. Sebaiknya, pilihlah sumber karbohidrat yang lebih
kompleks dengan nilai Indeks Glikemik (IG) rendah seperti beras merah,
kacang-kacangan, pasta dan roti whole-wheat (gandum utuh),
kacang-kacangan dan oatmeal. coba sempatkan untuk melirik resep
Fish Oats and Spinach andalan kami yang pasti menggiurkan. Demikian
disarankan oleh dr. Eva
lndeks Glikemik (GI) merupakan konsep
yang sering dipakai dalam pengaturan pola makan pengidap diabetes, penurunan
berat badan dan performa atlet. Tujuan utama program diet indeks glikemik
rendah adalah pembakaran lemak tubuh. Mengikutsertakan makanan GI rendah dalam
program diet akan membantu program penurunan berat badan menjadi lebih
efisien. Dengan begitu, resolusi untuk menurunkan berat badan tahun ini
akan lebih mudah terpenuhi.
Sebagai info, studi di Inggris menunjukkan,
rajin konsumsi gandum utuh bisa menurunkan indeks massa tubuh dan mengurangi
lemak perut. Hasil penelitian ini mendukung studi sebelumnya yang mengungkapkan
bahwa diet kaya gandum utuh akan membuat lingkar pinggang lebih kecil. Meskipun
terbilang sehat dan ramah bagi berat badan, tetap batasi konsumsinya tak lebih
dari setengah sampai satu cangkir pasta yang sudah dimasak.
Jadi
kesimpulannya, jika Anda ingin menurunkan berat badan dengan menghilangkan nasi
putih dalam menu harian, boleh-boleh saja. Yang penting, pilihlah penggantinya
dengan cerdas. Jika Anda tidak makan nasi tapi masih rajin mengonsumsi makanan
berbahan tepung seperti mi dan roti putih, ya sama saja bohong.
Selamat
berdiet sehat!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar